Di tengah kinerja keuangan yang mulai membaik, Grab mengumumkan rencana strategisnya dalam mengadopsi AI dan kendaraan otonom (AV). Namun, reaksi investor terhadap proyeksi pendapatan tahun 2025 justru beragam, ini terlihat dari penurunan harga saham sebesar 10 persen setelah laporan kinerja Q4/2024 dirilis.
Meski Grab mencatat kinerja yang solid, investor bereaksi negatif terhadap proyeksi pendapatan Grab pada tahun 2025 yang sedikit di bawah perkiraan analis.
Kendaraan otonom sebagai masa depan Grab
Grab meyakini berada dalam "posisi strategis" untuk mendukung transisi ke kendaraan otonom. Menurut CEO Grab, Anthony Tan transisi tersebut kemungkinan akan terjadi melalui model "armada hibrida antara AV dan manusia", yang mengindikasikan bahwa pengemudi manusia tidak akan langsung tergantikan.
AI sebagai peluang berikutnya bagi Grab
Salah satu upaya inovatif yang tengah diupayakan Grab adalah penggunaan AI. Teknologi ini diharapkan meningkatkan efisiensi pengantaran, mempercepat rekomendasi layanan, dan mengoptimalkan bisnis periklanan melalui chatbot cerdas.
Lewat strategi pengadopsian AI, Grab menargetkan 2025 sebagai era "agentic AI", di mana sistem berbasis AI akan semakin dipersonalisasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mitra bisnis.
Tantangan yang mengintai
Meski demikian, tantangan besar tetap ada. Regulasi yang berbeda-beda di berbagai negara Asia Tenggara, kesiapan infrastruktur, serta resistensi dari mitra pengemudi menjadi hambatan yang harus dihadapi. Namun, jika berhasil mengatasi kendala ini, Grab dapat menikmati efisiensi biaya jangka panjang, margin keuntungan yang lebih besar, serta monetisasi yang lebih luas dari layanan berbasis AI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar