Gambaran besarnya:
Perusahaan modal ventura (venture capital/VC) asal Singapura, Antares, merupakan salah satu VC yang secara spesifik berinvestasi di startup deep tech di kawasan Asia Tenggara.
Didirikan oleh mantan eksekutif McKinsey dan CP Group, Antares menyadari bahwa perusahaan besar kesulitan membangun teknologi deep tech secara internal, sedangkan startup deep tech kesulitan melakukan skalabilitas bisnis.
Implikasinya:
Investasi di sektor deep tech dapat menjadi kunci terhadap berbagai tantangan global, mulai dari dekarbonisasi hingga inovasi di sektor pertanian dan kesehatan. Namun, tren penurunan pendanaan deep tech di Asia Tenggara menunjukkan masih adanya kesenjangan antara teknologi dan kebutuhan pasar.
Pendanaan deep tech di Singapura menyentuh titik terendah dalam lima tahun terakhir pada 2024, menurut data dari Enterprise Singapore. Nama-nama besar di industri teknologi Asia Tenggara seperti Grab, Sea Group, atau GoTo Group sebagian besar berorientasi pada konsumen, bukan deep tech.
Kenapa ini penting:
Fokus Antares pada deep tech merepresentasikan pergeseran dari model bisnis startup yang berorientasi konsumen ke inventor teknologi nyata yang mengatasi tantangan fundamental, seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.
Pendekatan ini berpotensi menciptakan dampak jangka panjang yang lebih besar bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar