Menjelang Lebaran, platform Buy Now Pay Later (BNPL) diprediksi mengalami lonjakan permintaan, seperti yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Data OJK menunjukkan peningkatan outstanding pembiayaan BNPL yang signifikan, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan anggaran ekstra untuk belanja lebaran, mudik, dan kebutuhan lainnya. Kondisi ini, meskipun memberi peluang, juga berisiko meningkatkan angka kredit macet.
Momok yang menghantui paylater
Sebagai sektor yang didominasi oleh masyarakat dengan profil risiko tinggi, terutama kalangan underbanked, pembayaran cicilan yang tidak tepat waktu menjadi masalah yang sangat mungkin terjadi. Selain itu, sektor ini juga menghadapi masalah terkait pemilihan calon pengguna, di mana banyak konsumen yang cenderung mengabaikan kemampuan membayar sebelum memutuskan untuk memanfaatkan layanan BNPL.
Menurut analisis, semakin besar jumlah pengguna yang mengandalkan layanan ini tanpa memperhatikan kemampuan bayar mereka, semakin besar pula potensi terjadinya gagal bayar yang akan menambah angka NPF.
Kiat yang bisa diupayakan
Dalam mengatasi sejumlah risiko tadi, pengamat merekomendasikan platform BNPL untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut
Memberikan edukasi keuangan kepada pengguna
Menawarkan opsi restrukturisasi atau skema cicilan yang lebih fleksibel
Melakukan seleksi lebih ketat dengan analisis risiko mendalam
Menerapkan prosedur verifikasi yang lebih ketat, seperti memastikan keaslian KTP dan keberadaan tempat kerja
Menggunakan data historis untuk mencegah gagal bayar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar