Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir masih belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun lalu bahkan belum bisa melampaui capaian pada 2023.
Meski demikian, para pelaku usaha di Indonesia menilai langkah menggelar pameran masih menjadi salah satu strategi yang paling efektif untuk mendongkrak penjualan.
Angin optimisme dari sektor swasta
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan, strategi pameran yang dikombinasikan dengan beragam bentuk promosi berupa potongan harga masih diminati konsumen. Ia mengeklaim belum terlihat dampak negatif dari fenomena pelemahan daya beli terhadap kunjungan dan transaksi di pameran pariwisata.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, secara umum pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 tetap mencatat rekor, dengan raihan 475.084 pengunjung.
Selain pameran utama di Jakarta, Gaikindo juga mengoptimalkan pameran di kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, dan Bandung sebagai upaya mendekatkan diri ke konsumen di daerah.
Dampak efisiensi pemerintah terhadap industri pameran
Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Allan Abdulah mengatakan, efisiensi anggaran pemerintah berpotensi memengaruhi jumlah pameran pada tahun ini.
Kendati, tingginya minat penyelenggaraan pameran dari sektor swasta diharapkan bisa mengompensasi hilangnya sebagian pendapatan dari penyelenggaraan sejumlah pameran yang kerap diinisiasi atau disponsori pihak pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar