|
|  | Salam hangat para pembaca Tech in Asia Indonesia! 👋 Di tengah persaingan regional yang ketat, pasar teknologi Kamboja yang sering dipandang sebelah mata dan terabaikan kini sedang mencatat tonggak bersejarah dengan akuisisi Nham24 oleh Grab. Para pengamat menilai, walau pasarnya kecil, tapi Kamboja memberikan peluang besar apalagi bagi startup baru bermunculan atau para first-mover. Akankah kedatangan investasi besar dari Grab ini bisa dimaksimalkan pelaku ekosistem teknologi di negara ini? Simak ulasan selengkapnya dalam suguhan executive brief hari ini. 📬 |
| | | | |  | Meski sering terabaikan dalam percaturan teknologi Asia Tenggara, Kamboja mencapai tonggak penting dengan akuisisi startup lokal Nham24 oleh Grab pada Desember 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pasar teknologi Kamboja mulai mendapat perhatian, terutama bagi investor yang mencari keuntungan sebagai pelopor di pasar yang belum jenuh. Para pemain teknologi ini memasuki pasar meskipun menghadapi tantangan infrastruktur dan daya beli yang terbatas. Namun, ekonomi ter-dollarisasi dan kebijakan kepemilikan bisnis 100% asing menjadi faktor penunjang yang menarik bagi investor yang memahami dinamika pasar lokal. Pasar kecil dengan peluang besar bagi first-mover Populasi Kamboja hanya 17 juta jiwa dan PDB sekitar US$43 miliar (Rp711,2 triliun) pada 2023, membuat beberapa investor besar ragu. MDI Ventures, misalnya, belum menunjukkan minat karena lebih fokus pada startup yang sudah cukup besar dan tertarik untuk ekspansi ke Indonesia. Data menunjukkan bahwa investasi asing di Kamboja didominasi oleh China, namun sebagian besar untuk proyek infrastruktur fisik. Sementara itu, ekosistem VC masih didominasi oleh investor tahap awal seperti Smart Axiata Digital Innovation Fund (SADIF), Choice Accelerator, dan Haystack Fund. Meskipun begitu, ekonomi digital Kamboja berkembang pesat didukung oleh penetrasi smartphone yang tinggi dan populasi muda (lebih dari 70 persen berusia di bawah 35 tahun). Inisiatif pemerintah melalui Kerangka Kebijakan Ekonomi Digital 2021-2035 dan peluncuran National Incubation Center dengan investasi US$8 miliar semakin memperkuat potensi pertumbuhan sektor ini. |
| | TLDR, berikut poin-poin yang dapat kamu petik dari artikel ini: 📌 Untuk founder, eksekutif startup, dan investor: Akuisisi Nham24 oleh Grab menunjukkan bahwa pasar yang kurang jenuh seperti Kamboja bisa menawarkan peluang bagi first-mover meskipun skala pasarnya terbatas. Kebijakan kepemilikan asing 100 persen dan ekonomi terdollarisasi memberi perlindungan lebih baik bagi pemilik bisnis dan kekayaan intelektual. Startup yang memahami dinamika pasar lokal dan menyasar segmen pengguna muda (70 persen populasi di bawah 35 tahun) memiliki peluang pertumbuhan signifikan di tengah kompetisi regional yang belum ketat.
|
| | | | |  | Gambaran besarnya: Permintaan pasir Indonesia dari Asia Tenggara dan Tiongkok meningkat setelah pencabutan larangan ekspor pasir laut tahun 2023. Laporan BMI menyatakan aktivitas konstruksi di kedua kawasan akan terus mendorong permintaan jangka panjang. Situasi ini meningkatkan risiko kerusakan lingkungan yang berdampak negatif pada perikanan dan biota laut Indonesia. Implikasinya: Permintaan tinggi berpotensi merusak ekosistem laut, menurunkan produktivitas perikanan, dan melepaskan karbon dari sedimen dasar laut. BMI memperingatkan legalisasi ekspor pasir akan memicu penambangan ilegal. Hanya 3 persen perairan Indonesia berstatus kawasan lindung, menunjukkan lemahnya perlindungan biota laut. Kenapa ini penting: Indonesia memiliki potensi ekspor pasir laut sekitar 17,7 miliar meter kubik dari tujuh wilayah perairan. Tahun 2023, ASEAN mengimpor pasir senilai US$411 juta dengan Singapura menyumbang 55 persen. BMI memproyeksikan industri konstruksi ASEAN tumbuh 78 persen dan Tiongkok 35 persen antara 2024-2034. Keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya dan perlindungan lingkungan menjadi tantangan utama, mengingat Indonesia menempati peringkat ketiga terburuk di Asia dalam kinerja lingkungan menurut indeks ESG dari BMI. |
| Omong-omong, kami sedang melakukan user interview untuk memahami bagaimana Tech in Asia Indonesia dapat menyelesaikan masalah kamu lewat produk dan layanan kami. Jika kamu memiliki waktu 30 (tiga puluh) menit dan bersedia, maka kami akan senang sekali untuk berbicara dan mencoba mengerti apa yang kamu butuhkan. Cukup balas email ini dan tim kami akan akan mengatur waktu untuk melakukan video call dengan kamu. |
| | | |  | Kesiapan Adopsi AI di Indonesia | Podcast SpillTheT: Irzan Raditya Kata.ai Berbicara soal membangun Artificial Intelligence (AI), seringkali tantangan yang ada di benak kita adalah butuh ongkos yang mahal. Irzan Raditya, Co-Founder dan CEO Kata.ai, menjelaskan bagaimana membangun dan menerapkan AI dalam bisnis, bisa mulai dari perubahan kecil yaitu perubahan culture. Ia juga menjelaskan perkembangan AI di Indonesia. "Indonesia should have its own Gojek moment," tuturnya. Bahwa di masa depan, AI akan memecahkan masalah dalam keseharian masyarakat. Bukan hanya itu, sebagai founder, ia juga bercerita pengalaman dan pembelajarannya membangun Startup selama 10 tahun, tentu bukan perjalanan yang mudah. Inovasi, strategi, gaya kepemimpinannya dalam berbisnis juga dijelaskan secara mendalam dan inspiratif. Tonton episode 1 Spill the T di sini |
| | | | |  | Indikator ekonomi Indonesia per Maret 2025 menunjukkan kondisi ekonomi yang beragam. Sektor perdagangan menunjukkan pelemahan daya beli namun neraca perdagangan surplus selama 57 bulan berturut-turut. Kami menyajikan data lengkap indikator ekonomi Indonesia mulai dari data ekonomi secara umum, perdagangan, logistik, property, dan manufaktur. Baca data selengkapnya di sini. |
| | | |  | | | | Empat bank BUMN capai deviden sebesar Rp110 triliun
Keempat bank BUMN, yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN, telah memutuskan untuk membagikan dividen kinerja 2024 dengan total mencapai Rp110 triliun. Pada 23 dan 25 April 2025, BRI akan memberikan dividen terbesar, diikuti oleh Bank Mandiri, BNI, dan BTN. |
| | Startup AI Tarrasmart gabung program akseslerasi NVIDIA Inception
Tarrasmart, startup yang fokus pada solusi kecerdasan buatan, mengumumkan keikutsertaannya dalam program akselerasi global NVIDIA Inception. Tarrasmart mendapat dukungan NVIDIA untuk mengakses teknologi GPU terbaru, pelatihan AI, dan bimbingan ahli, guna mempercepat inovasi serta memperkuat kontribusinya dalam perkembangan AI. |
| | | |  | Asia Economic Summit | Jakarta, 26 Juni 2025 Tech in Asia dan The Business Times dengan bangga mempersembahkan Asia Economic Summit yang pertama kalinya, sebuah pertemuan eksklusif yang berfokus pada tantangan dalam berbisnis di Asia Tenggara. Di acara ini, kami akan mengumpulkan para pemimpin dari sektor swasta dan publik untuk berbagi pandangan tentang tantangan yang dihadapi dan menjelajahi model kolaborasi yang berhasil. Kamu akan memiliki kesempatan untuk terhubung dengan CEO dan eksekutif yang mendorong pertumbuhan dan inovasi di berbagai bidang, termasuk Andre Djokosoetono, CEO PT Blue Bird Tbk, dan Jixun Foo, senior managing partner di Granite Asia. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan tiket early bird yang tersedia dalam waktu terbatas. Dapatkan tiketnya di sini. |
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|  | TIA Conference 2025 | Jakarta, 22-23 Oktober 2025 Di tengah berbagai tantangan yang melanda ekosistem teknologi kita, mulai dari isu penipuan hingga layoff, semangat untuk terus membangun dan berinovasi justru semakin penting. Untuk itu, mari bersama kita hadapi ketidakpastian ini dan saling menguatkan di Tech in Asia Conference 2025 yang mengusung tema Defy Expectation. Lebih dari sekadar konferensi, ini adalah wadah untuk berbagi strategi, menjalin koneksi, dan mendapatkan insight agar kita bisa terus maju dan melampaui ekspektasi di tengah situasi yang ada. Kabar baiknya, tiket early bird untuk Tech in Asia Conference 2025 telah dibuka! Dapatkan diskon spesial hingga 70%. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk berinvestasi pada diri sendiri dan masa depan teknologi Indonesia yang lebih tangguh. Dapatkan tiketnya [di sini]. |
| | [Community Program] Saatnya wujudkan idemu dan bantu keberlanjutan bumi! 🌱 Climate Impact Innovations Challenge (CIIC), persembahan East Ventures & Temasek Foundation, kembali hadir tahun ini! CIIC memanggil kamu para climate entrepreneurs dan innovator untuk mewujudkan solusi inovatif di bidang Energy Transition, Sustainable Agriculture, dan Circular Economy. Dengan adanya AI yang saat ini mentransformasi keberlanjutan, CIIC juga mencari inovasi berbasis AI untuk mengatasi tantangan pada ketiga bidang tersebut.
👉🏻Cari tahu info selengkapnya dan daftar segera di climateimpactinnovations.com untuk menangkan hadiah total Rp10 miliar! 🌏✨ |
| |
|
|
|
| |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar